Selasa, 09 Desember 2014

Manajemen Stokeholder



MANAJEMEN STAKEHOLDERS DAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN (HUBUNGAN MASYARAKAT)
Oleh:
Chairul Echwan dan Supiansyah
A.    Stakeholders Pendidikan
1.      Pengertian Stakeholders
Istilah stakeholders sudah sangat populer. Kata ini telah dipakai oleh banyak pihak dan hubungannnya dengan berbagi ilmu atau konteks, misalnya manajemen bisnis, ilmu komunikasi, pengelolaan sumberdaya alam, sosiologi, dan lain-lain. Lembaga-lembaga publik telah menggunakan secara luas istilah stakeholder ini ke dalam proses-proses pengambilan dan implementasi keputusan. Secara sederhana, stakeholder sering dinyatakan sebagai para pihak, lintas pelaku, atau pihak-pihak yang terkait dengan suatu issu atau suatu rencana.
Stakeholder berasal dari dua kata stake dan holder. Stake berarti to give support to sedangkan holder berarti pemegang. Stakeholder pendidikan dapat diartikan sebagai orang yang menjadi pemegang dan sekaligus pemberi support terhadap pendidikan atas lembaga pendidikan. Fungsinya berperan sebagai sarana untuk membangun dunia pendidikan.[1]
Definisi di atas menjelaskan stakeholder/stakeholders dalam pendidikan adalah pihak/berbagai pihak yang memiliki hubungan langsung maupun tidak langsung dengan sukses tidaknya proses pendidikan yang berlangsung.
2.      Macam-macam Stakeholder.
Berdasarkan kekuatan, posisi penting, dan pengaruh stakeholder terhadap suatu issu, stakeholder dapat diketegorikan kedalam beberapa kelompok yaitu stakeholder primer, sekunder dan stakeholder kunci.[2]
a.       Stakeholder Utama (Primer)
Stakeholder utama merupakan stakeholder yang memiliki kaitan kepentingan secara langsung dengan suatu kebijakan, program, dan proyek. Mereka harus ditempatkan sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan.
b.      Stakeholder Pendukung (Sekunder)
Stakeholder pendukung (sekunder) adalah stakeholder yang tidak memiliki kaitan kepentingan secara langsung terhadap suatu kebijakan, program, dan proyek, tetapi memiliki kepedulian (concern) dan keprihatinan sehingga mereka turut bersuara dan berpengaruh terhadap sikap masyarakat dan keputusan legal pemerintah.
Yang termasuk dalam stakeholders pendukung (sekunder) :
1)      Lembaga(Aparat) pemerintah dalam suatu wilayah tetapi tidak memiliki tanggung jawab langsung.
2)      Lembaga pemerintah yang terkait dengan issu tetapi tidak memiliki kewenangan secara langsung dalam pengambilan keputusan.
3)      Lembaga swadaya Masyarakat (LSM) setempat : LSM yang bergerak di bidang yang bersesuai dengan rencana, manfaat, dampak yang muncul yang memiliki konsern (termasuk organisasi massa yang terkait).
4)      Perguruan Tinggi yakni kelompok akademisi ini memiliki pengaruh penting dalam pengambilan keputusan pemerintah serta Pengusaha (Badan usaha) yang terkait sehingga mereka juga masuk dalam kelompok stakeholder pendukung.
5)      Pengusaha (Badan usaha) yang terkait
c.       Stakeholder Kunci
Stakeholder kunci merupakan stakeholder yang memiliki kewenangan secara legal dalam hal pengambilan keputusan. Stakeholder kunci yang dimaksud adalah unsur eksekutif sesuai levelnya, legislatif dan instansi. Stakeholder kunci untuk suatu keputusan untuk suatu proyek level daerah kabupaten.
Yang termasuk dalam stakeholder kunci yaitu :
1)      Pemerintah
2)      Dewan Perwakilan Rakyat
3)    Dinas yang membawahi langsung proyek yang bersangkutan.
3.      Komponen Stakeholder Pendidikan
a.       Masyarakat lokal
Ada anggapan pendidikan hanya tanggungjawab pemerintah, sehingga desentralisasi pendidikan belum dimaknai oleh masyarakat sebagai pengembangan kemajuan pendidikan. UU No 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah telah mengilhami otonomi pendidikan di daerah. Namun dalam tahun 2006 muncul apa yang kita kenal Ujian Nasional, padahal konsep tersebut cenderung konsep penyeragaman budaya yang berbeda. Bukankah pendidikan yang demokratis adalah pendidikan yang memberikan kebebasan bagi daerah untuk menyesuaikan dengan perkembangan daerahnya serta apakah pengelolaan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang di daerah dapat disamaratakan kualitasnya. Fungsi pendidikan kekinian adalah transisi iptek dan masyarakat masa depan yang menghargai kebhinekaan dan keragaman pendapat.
b.      Orang tua
Selalu beranggapan sekolah saja tempat pendidikan, sehingga kurang serius memperhatikan kemajuan anak baik secara behavior maupun psikologis. Peserta didik lebih cenderung terbentuk dari karakter proses kehidupan dalam keluarga, sekolah lebih cenderung memberikan pengetahuan saja. Namun sangat disayangkan bahwa kondisi orangtua dalam masyarakat Indonesia masih hidup terbelakang baik secara ekonomi maupun kesehatan (kurang gizi), serta kerja yang serabutan, sehingga dapat kita bayangkan bagaimana generasi yang dihasilkannya dalam rangka peningkatan pendidikan non-formal anak disamping pendidikan di sekolah.
c.       Negara
Dari segi material bahwa negara belum menempatkan pos khusus untuk pendidikan, dan kesannya dana pendidikan disediakan secara tambal sulam, jelas kita akan mengetahui apa hasil pendidikan dengan dana terbatas. Siap atau tidak siap, pendidikan di daerah memerlukan perhatian serius terutama dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pemanfaatan sumberdaya manusia di daerah. Selanjutnya dana pendidikan 20% yang dianggarkan dalam APBN/APBD masih sebatas wacana, kalaupun ada biaya murah atau gratis biaya pendidikan di daerah-daerah tertentu, kesannya dipaksakan untuk populis saja bahkan untuk menarik simpati partai politik pendukung saja bukan sebagai bentuk perencanaan pendidikan yang matang.
d.      Pengelola Profesi Pendidikan
Cenderung menyelenggarakan pendidikan bukan motif mencerdaskan tetapi profit oriented atau bisnis sehingga pendidikan terkesan mahal, sementara pendidikan formal yang disediakan negara sangat terbatas menampung peserta didik. Untuk itu sekolah harus bisa menjadi alat kontrol cita-cita kemajuan bangsa sesuai filsafat pendidikan dan arah kebijakan pembangunan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 45.
Dari komponen stakeholder pendidikan di atas, setidaknya tatakelola pendidikan benar-benar dapat terintegrasi dalam pembangunan nasional, yang akuntabilitasnya bukan saja tanggungjawab pemerintah melainkan sudah menjadi tanggungjawab semua lapisan masyarakat. Dengan demikian pada masa mendatang pembangunan pendidikan diharapkan dapat memberikan pencitraan publik atau performans pendidikan nasional yang berkualitas dan menghasilkan peserta didik yang mampu menghadapi pasar kerja (link and match) serta siap dengan persaingan gobal.
B.     Manajemen Lingkungan Pendidikan
  1. Pengetian Lingkungan Pendidikan
Lingkungan Pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di luar diri anak dalam alam semesta ini yang menjadi wadah atau wahana, badan atau lembaga berlangsungnya proses pendidikan yang merupakan bagian dari lingkungan sosial.
Dari penjelasan tersebut di atas, manajemen lingkungan pendidikan merupakan suatu proses dimana didalamnya terdapat kegiatan-kegiatan yang terstruktur untuk mendukung proses pendidikan, agar peserta didik bisa berinteraksi terhadap lingkungan sekitarnya dengan hasil yang baik.
  1.  Tujuan Manajemen Lingkungan Pendidikan
Adapun tujuan di dalam manajemen lingkungan pendidikan ialah:
a.       Proses pembelajaran lebih efektif, dimana peserta didik dalam melakukan proses belajar mengajar lebih dapat meresap apa yang telah diajarkan pendidik.
b.      Lingkungan yang nyaman secara fisik dan psikis bagi peserta didik, Nyaman fisik yaitu sarana dan prasarana belajar yang memadai dan menyenangkan. Sedangkan  nyaman psikis yaitu hubungan saling percaya, saling menghargai, saling membantu, bebas menyatakan pendapat, dan menerima perbedaan diantara peserta didik dan pendidik.
c.       Peserta didik merasakan kebutuhan belajar, artinya peserta didik menganggap tujuan belajar sebagai tujuannya sendiri dan dengan lingkungan belajar kondusif mempercepat berkembangnya potensi anak.
d.      Peserta didik terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan belajar, artinya peserta didik aktif dalam proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar.
e.       Berpusat pada pengalaman, artinya wajib belajar mengalami secara langsung atau tidak langsung proses belajar dan menggunakan pengalamannya secara tepat.
f.       Wajib belajar menerima umpan balik yang tepat untuk menilai keberhasilan mereka mencapai tujuan.
  1. Fungsi Manajemen Lingkungan Pendidikan
Secara umum fungsi manajemen lingkungan pendidikan adalah membantu mengatur tata kelola lingkungan pendidikan dalam hal ini didalam sebuah institusi formal kepada peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanaya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Seperti diketahui, proses pertumbuhan dan perkembangan manusia sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya akan berlangsung secara alamiah dengan konsekuensi bahwa tumbuh kembang itu mungkin berlangsung lambat dan menyimpan dari tujuan pendidikan.
Oleh karena itu, diperlukan berbagai usaha sadar untuk mengatur dan mengendalikan lingkungan itu sedemikian rupa agar dapat diperoleh peluang pencapaian tujuan secara optimal, dan dalam waktu serta dengan daya/dana yang seminimal mungkin. Dengan demikian diharapkan mutu sumber daya manusia makin lama semakin meningkat. Hal itu hanya dapat diwujudkan apabila setiap lingkungan pendidikan tersebut dapat melaksanakan fungsinya sebagaimana mestinya.
C.    Manajemen Hubungan Masyarakat
Membahas mengenai manajemen stakeholder dan lingkungan pendidikan, tidak dapt terlepas dari manajemen hubungan masyarakat (humas). Karena hubungan masyarakat, yang juga biasa disebut dengan istilah public relation (PR) memengaruhi hampir setiap orang yang mempunyai hubungan dengan orang lain. Hubungan masyarakat dapat digunakan untuk membangun hubungan dengan karyawan, investor, atau masyarakat umum. Hampir semua organisasi memiliki kepentingan terhadap publiknya.
1.      Pengertian Hubungan Mayarakat
Denny Griswold mengemukakan definisi hubungan masyarakat adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mempelajari kebijakan dan prosedur individual atau organisasi sesuai dengan kepentingan publik, dan menjalankan program untuk mendapatkan pemahaman dan penerimaan publik.[3]
Definisi di atas menjelaskan hubungan masyarakat merupakan salah satu fungsi manajemen yang menjadi jembatan antara perusahaan atau organisasi dengan publiknya. Dengan demikian, diharapkan publik dapat memahami, menerima, dan bekerjasama apabila terdapat sebuah masalah yang berkaitan dengan kepentingan publik. Dalam hal ini publik dapat membantu manajemen dengan memberikan sistem peringatan dini agar perusahaan dapat mengantisipasi kemungkinan adanya krisis di masa yang akan datang.
Sedangkan pengertian humas dalam pendidikan adalah rangkaian pengelolaan yang berkaitan dengan kegiatan hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat yang dimaksudkan untuk menunjang proses belajar mengajar di lembaga pendidikan bersangkutan.[4]
Berdasarkan definisi diatas pegertian humas secara umum adalah fungsi yang khas antara organisasi dengan publiknya, atau dengan kata lain antara lembaga pendidikan dengan warga di dalam (guru, karyawan, murid) dan warga dari luar (wali murid, masyarakat, institusi luar, patner sekolah).
Jadi dapat dimaknai bahwa manajemen humas adalah suatu proses dalam menangani perencanaan, pengorganisasian, mengkomunikasikan serta pengkoordina-sian yang secara serius dan rasional dalam upaya pencapaian tujuan bersama dari organisasi atau lembaga yang diwakilinya.
Hubungan sekolah dan masyarakat merupakan hubungan timbal balik antara organisasi (sekolah) dengan masyarakat/lingkungan yang terkait. Hubungan sekolah dan masyarakat merupakan proses komunikasi antara sekolah dan masyarakat untuk berusaha menanamkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan karya pendidikan serta pendorong minat dan tanggung jawab masyarakat dalam usaha memajukan sekolah.
2.      Fungsi dan Tugas Hubungan Masyarakat
Fungsi utama humas adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antarlembaga (organisasi) dengan publiknya, internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga organisasi.[5]
Scott M. Cutlip dan Allen Center memberikan penjelasan sebagai berikut:
a.       Memudahkan dan menjamin arus opini yang bersifat mewakili dari publik-publik suatu organisasi, sehingga kebijaksanaan dan operasionalisasi organisasi dapat dipelihara keserasiannya dengan ragam kebutuhan dan pandangan publik-publik tersebut
b.      Menasehati manajemen mengenai jalan dan cara menyusun kebijaksanaan dan operasionalisasi organisasi untuk dapat diterima secara maksimal oleh publik
c.       Merencanakan dan melaksanakan program-program yang dapat menimbulkan penafsiran yang menyenangkan terhadap kebijaksanaan dan operasionalisasi organisasi.[6]
Paparan di atas menjelaskan bahwa aktivitas humas yaitu menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara lembaga dengan publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi, demi kemajuan lembaga atau citra positif lembaga bersangkutan, dalam kaitannya dengan pendidikan lembaga yang dimaksud adalah sekolah.
Adapun tugas humas dalam pendidikan antara lain:
a.       Memberikan informasi dan menyampikan ide (gagasan) kepada masyarakat atau pihak-pihak yang membutuhkannya. Menyebarluaskan informasi dan gagasan-gagasan itu agar diketahui maksud atau tujuannya sertakegiatankegiatannya termasuk kemungkinan dipetik manfaatnya oleh pihak-pihak diluar organisasi.
b.      Membantu pimpinan yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya.
c.       Membantu pimpinan mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi yang akan disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu. Dengan demikian pimpinan selalu siap dalam memberikan bahan-bahan informasi yang up-to-date.
d.      Membantu pimpinan dalam mengembagkan rencana dan kegiatan-kegiatan lanjutan yang berhubungan dengan pelayanan kepada masyarakat (public service) sebagai akibat dari komunikasi timbal balik dengan pihak luar, yang  ternyata menumbuhkan harapan atau penyempurnaan kegiatan yang telah dilakukan oleh organisasi.[7]
Hal-hal di atas menjelaskan bahwa humas bertugas memberikan informasi dan menyampaikan ide dan gagasan kepada masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkan, membantu kepala sekolah dalam menyampaikan informasi yang tidak dapat langsung disampaikan oleh kepala sekolah, serta tugas-tugas lainnya.
3.      Tujuan Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Tujuan diselenggarakan hubungan sekolah dan masyarakat adalah:
a.       Mengenalkan pentingnya sekolah bagi masyarakat.
b.      Mendapatkan dukungan dan bantuan morel maupun finansial yang diperlukan bagi pengembangan sekolah.
c.       Memberikan informasi kepada masyarakat tentang isi dan pelaksanaan program sekolah.
d.      Memperkaya dan memperluas program sekolah sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat.
e.       Mengembangkan kerja sama yang lebih erat antara keluarga dan sekolah dalam mendidik anak-anak.[8]

4.      Tehnik-tehnik Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
a.       Laporan
Pihak sekolah memberikan laporan pada orang tua murid tentang kemajuan-kemajuan, prestasi dan kelemahan anak didik pada orangtuanya. Dengan teknik ini orang tua akan memperoleh penilaian terhadap hasil pekerjaan anaknya, juga terhadap pekerjaan guru-guru di sekolah.
Selain kepada orang tua, laporan juga bisa dibuat oleh kepala sekolah dan diberikan kepada aparat pendidikan yang lebih atas. Laporan ini berisi masalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh sekolah termasuk kurikulum, personalia, anggaran, biaya dan sebagainya. Selanjutnya aparat tersebut memberikan laporan kepada masyarakat.
b.      Media Cetak
Media cetak salah satunya majalah sekolah. Isi majalah ini menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan sekolah, karangan guru-guru, orangtua dan murid-murid, pengumuman-pengumuman dan sebagainya.
Sekolah juga bisa menerbitkan buku kecil tentang cara membimbing anak. Dalam rangka menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang tua, kepala sekolah atau guru dapat membuat sebuah buku kecil yang sederhana yang berisi tentang cara membimbing anak yang efektif, kemudian buku tersebut diberikan kepada orang tua murid.[9]
Kalau sekolah itu mampu juga dapat menerbitkan surat kabar sekolah, dengan ini berarti bahwa sekolah dapat memberikan informasi yang lebih luas kepada orang tua atau masyarakat daerah sekitarnya.

c.       Pameran Sekolah.
Suatu tehnik yang efektif untuk memberi informasi tentang hasil kegiatan dan keadaan sekolah pada masyarakat, ialah penyelenggaraan pameran sekolah. Ada bermacam-macam cara untuk mengadakan pameran sekolah itu. Sekolah mengadakan pameran dengan membuata atau mengatur hasil pekerjaan murid-murid itu di luar sekolah atau di sekolah. Pameran sekolah akan menjadi lebih efektif lagi, kalau kegiatan-kegiatan itu disiarkan melalui siaran-siaran pers dan radio di tempat itu sehingga dapat menarik banyak orang dalam masyarakat.
e.       Open House
Open house adalah tehnik untuk mempersilahkan masyarakat yang berminat untuk meninjau sekolah serta mengobservasi kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil pekerjaan murid di sekolah, yang diadakan pada waktu-waktu tertentu, misalnya sekali setahun pada penutupan tahun pengajaran.
f.       Kunjungan Orang Tua
Orang tua diberi kesempatan untuk melihat anak-anak mereka yang belajar di dalam kelas, juga untuk melihat kegiatan-kegiatan di laboratorium, perlengkapan, gambar-gambar dan sebagainya, sehingga mereka memperoleh gambaran yang jelas tentang kehidupan di sekolah itu. Setelah selesai melihat-lihat, orang tua diajak berdiskusi dan mengadakan penilaian.
g.      Kunjungan Rumah
Dalam rangka mengadakan hubungan dengan masyarakat, pihak sekolah dapat mengadakan kunjungan ke rumah wali murid, warga atupun tokoh masyarakat. Melalui kunjungan rumah ini guru akan mengetahui masalah anak dirumahnya. Apabila setiap anak diketahui problemnya secara totalitas, maka program pendidikan akan lebih mudah direncanakan untuk disesuaikan dengan minatnya. Hal ini akan memperlancar mancapai tujuan program pendidikan sekolah tersebut.[10]
Kunjungan ke rumah orangtua murid ini merupakan teknik yang sangat efektif dalam mengadakan hubungan dengan orang tua di rumah agar supaya dapat mengetahui latar belakang hidup anak-anak. Banyak masalah yang dapat dipecahkan dengan teknik ini antara lain, masalah kesehatan murid, ketidakhadiran murid, pekerjaan rumah, masalah kurangnya pengertian orang tua tentang sekolah dan sebagainya.
h.      Gambaran Sekolah Melalui Murid-Murid
Informasi tentang keadaan sekolah dengan perantaraan murid-murid itu diberikan melalui perencanaan sesuatu kegiatan yang wajar, antara lain kalau sekolah itu terdapat di kota besar, maka gambaran itu diberikan melalui program siaran pemancar radio untuk menyiarkan sesuatu percakapan antara murid-murid atau antara murid dan guru, misalnya tentang cara makan dan makanan sehat.
i.        Organisasi Perkumpulan Alumni Sekolah.
Organisasi perkumpulan alumni sekolah adalah suatu alat yang sangat baik untuk dimanfaatkan dalam memelihara serta meningkatkan hubungan antara sekolah dan masyarakat. Murid-murid yang sudah tamat sekolah biasanya mempunyai kenangan-kenangan dari sekolahnya dan mereka merasa berkewajiban moral untuk membantu sekolahnya baik berupa materiil maupun secara moril.
j.        Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler.
Apabila ada beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang sudah dianggap matang untuk dipertunjukkan kepada orang tua murid dan masyarakat, seperti sepak bola, drama dan lain-lain, maka sangat tepat sekali kegiatan itu ditampilkan ke dalam masyarakat. Karena itu program ekstrakurikuler hendaknya di rencanakan dan diatur, agar dapat dimanfaatkan dalam kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat.


D.    Kesimpulan
Stakeholder/stakeholders dalam pendidikan adalah pihak/berbagai pihak yang memiliki hubungan langsung maupun tidak langsung dengan sukses tidaknya proses pendidikan yang berlangsung. Stakeholder terbagi beberapa macam yaitu stakeholder primer, sekunder dan stakeholder kunci.
Manajemen lingkungan pendidikan merupakan suatu proses dimana didalamnya terdapat kegiatan-kegiatan yang terstruktur untuk mendukung proses pendidikan, agar peserta didik bisa berinteraksi terhadap lingkungan sekitarnya dengan hasil yang baik. Fungsi manajemen lingkungan pendidikan adalah membantu mengatur tata kelola lingkungan pendidikan dalam hal ini didalam sebuah institusi formal kepada peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanaya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal.
Sedangkan pengertian humas dalam pendidikan adalah rangkaian pengelolaan yang berkaitan dengan kegiatan hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat yang dimaksudkan untuk menunjang proses belajar mengajar di lembaga pendidikan bersangkutan.
Hubungan sekolah dan masyarakat adalah hubungan timbal balik antara organisasi (sekolah) dengan masyarakat/lingkungan yang terkait. Hubungan sekolah dan masyarakat merupakan proses komunikasi antara sekolah dan masyarakat untuk berusaha menanamkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan karya pendidikan serta pendorong minat dan tanggung jawab masyarakat dalam usaha memajukan sekolah.



[1] Http://www.scribd.com/doc//Hubungan-Kemitraan-Dengan-Stakeholder-Pendidikan
[2] Http://misterphysiceducation.blogspot.com/2012/11/macam-macam-stakeholder
[3] Firsan Nova, Crisis Pulic Relation, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), h. 43
[4] Http://elmisbah.wordpress.com/manajemen-humas
[5] Firsan Nova, Op. Cit., h. 49
[6] Onong Uchjana Effendi, Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis . (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), h. 34
[7]Hadrawi Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada Press, 2005), h. 73
[8] Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1993), h. 189-190
[9] Ibrahim Bafadhol, Dasar-dasar Manajemen dan Supervisi Taman Kanak-kanak, (Jakarta: PT Bumi aksara, 2005), h. 63
[10] Soekarto Indrafachrudi, Bagaimana Mengakrabkan Sekolah dengan Orang tua Murid dan Masyarakat, (Malang: IKIP, 1994), h. 69

Tidak ada komentar:

Posting Komentar